Sabtu, 15 Desember 2012

6 Kesalahan Umum Yang Banyak Dilakukan Saat Berhaji


1.Kesalahan pada ihrom

  • Melewati miqot tanpa melakukan ihrom.
  • Sebagian wanita tidak bertalbiyah dengan ihrom ketika melewati miqot karena sedang haidh atau nifas.
  • Tidak disunnahkan untuk melaksanakan shalat khusus pada saat melakukan ihrom; karena yang demikian itu tidak termaktub dari Rasul.

2.Kesalahan ketika memasuki Masjidil Haram
  • Keyakinan bahwa dia tidak bisa masuk kecuali melalui pintu tertentu. Sesungguhnya orang yang melaksanakan haji dan umroh bisa masuk melalui pintu mana saja.
  • Mengusap dinding serta kain penutup Ka’bah (selain dari rukun Yamani dan hajar aswad), begitu pula dengan berusaha untuk menyentuh maqom Ibrahim.

3.Kesalahan di Arafah
  • Tidak adanya perhatian dari orang yang melaksanakan haji terhadap batas-batas Arafah.
  • Keyakinan sebagian orang bahwa ketika wukuf di Arafah harus melihat jabal Rahmah atau pergi kesana dan mendakinya, serta keyakinan akan kesuciannya sehingga bertabarruk dengan bebatuan serta tanahnya.

4.Kesalahan di Muzdalifah
  • Keyakinan sebagian orang bahwa dia harus mengambil batu kerikil dari Muzdalifah.
  • Sebagian orang ada yang menghidupkan malam Muzdalifah, baik itu dengan berdzikir, shalat ataupun begadang, padahal ini menyelisihi petunjuk Nabi.
  • Tetap tinggal di Muzdalifah sampai terbit matahari dan melakukan shalat isyroq, yang demikian itu menyelisihi petunjuk Nabi dan sejalan dengan amalan orang musyrik yang menunggu sampai terbitnya matahari.Barang siapa yang tetap tinggal di Muzdalifah sambil beribadah kepada Allah hingga terbitnya matahari, maka sesungguhnya dia telah menyerupai perbuatan orang-orang musyrik, dan menyelisihi sunnah sayyidil mursalin.

5.Kesalahan dalam lempar jumroh
  • Sebagian orang mencuci kerikil yang akan digunakan, dan ini termasuk berlebih-lebihan.
  • Keyakinan bahwa mereka sedang melempari setan.
  • Melempar dengan sandal, batu besar atau payung atau lainnya.
  • Menganggap enteng dalam mewakilkan untuk melempar, pada saat tidak membutuhkannya

6.Kesalahan dalam tawaf wada’
  • Seseorang melakukan tawaf wada’ sebelum dia menyelesaikan lempar jumroh.
  • Tetap tinggal di Makkah setelah tawaf wada’; dan ini menyelisihi perintah yang memerintahkan agar menjadikan tawaf wada sebagai yang terakhir di Makkah.
  • Apabila telah selesai dari tawaf wada’ dan akan meninggalkan Masjid dia berjalan mundur (punggungnya tidak mengarah Ka’bah), dia mengira bahwa pergi dengan memunggungi Ka’bah berarti telah merendahkannya, padahal yang menjadi sunnah bagi seseorang yang telah selesai dari tawafnya untuk keluar dari Masjid dengan menghadapkan wajahnya (berjalan biasa), walaupun dalam keadaan ini dia membelakangi Ka’bah
  • Apabila telah selesai menunaikan tawaf wada’ kemudian berpaling dan sampai di pintu Masjidil Haram, dia akan menghadap ke Ka’bah, seolaholah berpisah dengannya, lalu berdo’a, mengucapkan salam atau yang semisalnya, perbuatan seperti ini tidak ada dasarnya sama sekali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar